Hiduplah Seperti Orang Asing
Juni 03, 2020
Oleh Megi Saputra
Pada kesempatan ini kita akan mengupas sebuah yang berkaitan hadist hiduplah kamu di dunia itu seperti orang asing.
Ilustrasi.akseleran.co.id |
Pada kesempatan ini kita akan mengupas sebuah yang berkaitan hadist hiduplah kamu di dunia itu seperti orang asing.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ
غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ [وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ] وَكَانَ
ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا
أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ
حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
‘an ibni umaro Rodiallahu’anhuma, qola akhoza Rosulullah Shollahu
‘alaihi wasallam bimanki biya faqola kun fiddunya kaannaka ghoribun au’abiru
sabilin, wakana Ibnu umaro Rodiallahu’anhuma yaqul: Idza amsaita
falatantadzirisshoba waidza asbahta falatantadziril masaa, wahudzminshihatika
limarodika waminhayatika.
Dari Ibnu Umar
Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memegang kedua pundakku, lalu bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia ini
seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir’ [dan persiapkan dirimu
termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan mati)].” Dan Ibnu
Umar Radhiyallahu anhuma pernah mengatakan, “Jika engkau berada di sore hari,
janganlah menunggu pagi hari. Dan jika engkau berada di pagi hari, janganlah
menunggu sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu
sebelum matimu.”( HR. Bukhori)
Hadist di atas adalah tamparan keras bagi umat muslim yang sering
terlena dengan kehidupan dunia ini, kita mengetahui dengan jelas bahwa
kehidupan kita ini hanya sementara saja ya sementara. Senang atau tidak, siap
atau belum semua manusia akan kembali pada asalnya. Tidak ada makhlukpun yang
abadi Dwimuka bumi ini termasuk manusia seluruhnya. Semua manusia pasti akan
menuju kehidupan yang kekal tempatnya kembali yakni akhirat meninggalkan
seluruh perkakas kehidupan dunia yang ia senangi itu. Mari kita lihat firman
Allah dalam Quran berikut ini:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ [٢٩:٥٧]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.
Turja’un adalah kalimat
pasif diartikan di kembalikan, semua yang bernama manusia akan dikembalikan,
seakan-akan manusia itu dipaksa. Oleh karena itu kita sama-sama faham pada
saatnya kita akan meninggalkan dunia dengan segala kesenangannya dan kembali
menghadap Allah. Maka yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Dalam
arti mempersiapkan bekal yang terbaik untuk kembali tersebut, agar nanti ketika
sampai pada tujuan akhir dari hidup kita kita tidak tergolong orang-orang yang
sengsara dan tersiksa, juga tidak termasuk golongan orang-orang yang menyesal
karena tidak mempersiapkan amal terbaik menghadapi kehidupan yang hakiki.
Pertanyaannya kapan mempersiapkan diri itu dimulai? Ya dari sekarang ini karena
kematian dan kapan kembalinya kita itu tidak ada yang mengetahuinya, melainkan
Allah semata yang Maha mengetahui segala sesuatu. Apa yang akan terjadi besok
ataupun satu jam atau dua jam ke depan kita tidak mengetahuinya, Sebagaimana
firman Allah.
إِنَّ
اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي
الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي
نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ [٣١:٣٤]
Sesungguhnya Allah,
hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Pada ayat diatas setidaknya ada lima rahasia yang Allah tunjukkan
yakni pertama, tentang kapan terjadinya hari kiamat terkait
dengan hari kiamat maka tidak ada satupun manusia diberi tahu, bahkan ada
seorang peramal Amerika meramalkan kiamat terjadi tahun 2012, namun hingga
tahun 2020 hari ini kiamat tidak terjadi, namun Allah melalui RasulNya
memberitakan tanda-tanda akan terjadinya kiamat agar manusia mawas diri. Kedua,
tentang fenomena dan kejadian turunnya hujan, tidak setiap mendung akan terjadi
hujan pun tidak setiap cerah dan terang tidak akan turun hujan. Ketiga,
tentang apa yang ada di dalam rahim ibu. Keempat, tentang apa
yang kita lakukan besok, seringkali kita mengalami kejadian dimana kita berasa
pada kondisi yang tidak pernah kita bayangkan dan kita harapakan terjadi diesok
hari. Kelima, tentang kematian setiap manusia tidak akan
mengetahui kapan ia akan mati, baik itu waktu, tempat maupun cara kematiannya.
Semua rahasia yang Alah sampaikan diatas adalah untuk pelajaran bagi umat
Islam, agar terhadap dunia ini yang terlena dan berleha-leha lalu lupa
memeprsiapkan diri menunju kehidupan yang sebenarnya.
Dalam rangka mempersiapkan diri kita menghadapi kehidupan akhirat
nanti maka ada dua kenikmatan yang harus kita manfaatkan dengan baik yakni
nikmat sehat dan kesempatan. Selagi kita sehat berbuatlah amal yang tebaik,
selagi masih ada kesempatan beramallah sesegera dan sebanyak-banyaknya. Jangan
menunda karena semakin kita menunda maka akan semakin sulit kita akan memulai. Mati
itu tidak bersyarat, tidak perlu menunggu tua karena syarat mati tidak harus
tua, tidak perlu menunggu sakit karena syarat mati tidak harus sakit, berapa banyak
kita temukan orang sehat mendahuli mereka yang sakit bertahun-tahun lamanya.
Maka waktu dan kesempatan itu sangatlah berarti, karenanya jagan sampai kita
menjadi golongan mereka yang tidak ada kemsepatan beramal karena alasan sakit
atau ketika badan sehat alasannya tidak sempat karena banyak urusan dan
pekerjaan. Pada akhirnya jadilah kita apa yang disebutkan oleh hadist diatas
jadilah kamu di dunia ini sebagai musafir.
Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang
musafir’ [dan persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur
(pasti akan mati)].”
2 komentar