"The Power Of Istighfar" (Sebuah Kisah Pertemuan Pembuat Roti dan Imam Ahmad bin Hambal)

Juni 05, 2020

Oleh Megi Saputra


Ilustrasi.tribunnews.com
Adalah kisah tentang Imam bin Hambal dan pedagang roti. Pada suatu ketika imam ahmad tiba tiba ingin pergi ke suatu kota, hal ini tentu bukan hal yang biasa dilakukan oleh imam ahmad bin hanbal, biasanya beliau jika akan safar keluar kota pasti selalu memiliki tujuan, entah itu mencari ilmu atau kepentingan lainnya.

Mengapa tiba-tiba beliau ingin saja pergi ke kota tersebut tanpa alasan yang jelas, beliau pergi begitu saja
Nah singkatnya, imam ahmad pun melakukan perjalanan ke kota tersebut.

Sesampainya di kota tersebut imam ahmad segera mendatangi masjid yang ada di kota tersebut.
Sebenarnya nama Imam Ahmad bin Hambal sudah masyhur di kota itu karena keilmuannya, hanya saja memang ia jarang sekali mengunjungi kota tersebut bahkan mungkin belum pernah ke kota tersebut, dan safar ini menjadi perjalanan pertamanya ke kota tersebut.
Karena pada saat itu belum ada teknologi apapun, ataupun media sosial jadi wajah Imam Ahmad bin Hambal cukup asing bagi penduduk kota tersebut.


Walhasil dari perjalanan panjangnya, rupanya Imam Ahmad kelelahan, dan ia pun tertidur di masjid tersebut.
Tapi siapa sangka ketika beliau baru saja mulai merebahkan badannya karena kelelahan, ada seseorang yang tiba tiba menyeretnya, (pada riwayat lain beliau ditendang)  dan orang yang menendang tersebut berkata "hai orang tua!, tidak boleh tidur didalam masjid!" Dengan nada tinggi.

Akhirnya Imam Ahmad pindah ke teras Masjid untuk istirahat.
Kemudian orang tadi mendatanginya lagi dan menyeretnya keluar sembari berkata, "di dalam masjid tidak boleh, begitupun juga diterasnya!"
Nah ternyata dari seberang masjid diam-diam ada seorang pembuat roti yang mengamati peristiwa tersebut.
Karena merasa kasihan dengan Imam Ahmad, akhirnya pembuat roti itu memanggil Imam Ahmad.

"Syaikh(orangtua)! Kemarilah... istirahatlah dirumahku" ajak pembuat roti itu, yang rumahnya tidak jauh dari masjid.
Akhirnya Imam Ahmad pun dilayani oleh pembuat roti tersebut sebagai tamu dirumahnya.

Selama dirumah si pembuat roti itu, Imam Ahmad tidak menceritakan identitasnya hingga suatu ketika
Beliau mengamati setiap gerakan yang dilakukan oleh si pembuat roti itu. Imam ahmad melihat ada sesuatu yang unik dari yang dilakukan oleh si pembuat roti.
Yakni setiap ia melakukan suatu step pada pembuatan rotinya, si pembuat roti selalu mengucapkan Astaghfirulkah.

Saat mengambil tepung... Astaghfirullah
Saat menimbang adonan... Astaghfirullah
Saat mengaduk adonan tepung... Astaghfirullah..
Saat memanggang.. Astaghfirullah...
Kalimah Astaghfirullah terus.. tanpa berhenti...

Melihat sesuatu yang unik didepannya, Imam Ahmad pun memberanikan diri untuk bertanya kepada si tuan rumah alias pembuat roti tersebut.

 "Maafkan saya tuan, saya memperhatikan anda sejak saya bertamu dirumah ini.. Mengapa anda sangat sering beristighfar dan bahkan setiap gerakan yang anda lakukan selalu berbalut dengan Istighfar?"
Lalu pembuat roti itu menjawab:

"Aku sudah melakukan ini sejak lama, dan selama itu pula semua keinginanku telah terpenuhi kecuali satu yang belum terpenuhi.."
"Apa itu?" tanya Imam Ahmad
Lalu pembuat roti itu menjawab.
 "Aku mendengar ada seorang ulama yang sangat berilmu, namanya  Syaikh Ahmad bin Hambal, aku ingin sekali bertemu dengan dia, aku belum pernah melihatnya.
"Kau telah membuatku ditendang dan diseret keluar dari masjid"..oleh Allah swt.."

Si pembuat roti sejenak agak kebingungan.
Lalu Imam Ahmad melanjutkan. "Iya... Istighfarmu telah membuatku berfirasat ingin pergi ke kota ini, padahal awalnya aku juga tidak mengetahui, mengapa aku harus ke kota ini.

Lalu setelah sampai dikota ini aku memasuki masjid dan ingin beristirahat. Siapasangka aku harus diperlakukan sedemikian kasar, ternyata perlakuan kasar itulah yang membuatmu kasihan kepadaku sehingga aku kau panggil untuk menginap di rumahmu..."
Sampai sedikit terharu Imam Ahmad mengatakan "akulah Ahmad bin Hambal..." orang yang ingin kau temui selama ini.

Kota dalam cerita diatas adalah Kota Basrah, Iraq

Repost cerita dari Akh Rasyid Fajar Nasrullah.

You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Wikipedia

Hasil penelusuran

Like us on Facebook

https://www.facebook.com/megisaputra.mmeegisaputra