RESENSI BUKU KULIAH AKHLAQ

Januari 02, 2016

RESENSI BUKU KULIAH AKHLAQ  (KARYA Prof yunahar Ilyas)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Drs. Malik Ibrahim, M.Ag

Disusun oleh :
Nama
NIM
No HP

Megi Saputra
15350023
      081995870169









JURUSAN AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH
KELAS A
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SUNAN KALIJAGA
 YOGYAKARTA





IDENTIFIKASI BUKU




Judul               :”Kuliah Akhlaq”
Penulis             :Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Cetakan I        :Juni 1999
Cetakan XII    :September 2012
Cetakan XIII  :September 2014
Penerbit           :Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI)
Tahun              :1999
Alih Bahasa     :-



SISTEMATIKA PENULISAN BUKU

            Secara sistematis bku berjudul “kuliah akhlaq” oleh Prof. Yunahar Ilyas ini memiliki 3 bagian utama,bagian tersebut terdiri dari:
1.Bagian yang merupakan pengantar,berisi course outline
            Pada bagaian ini ada dua pengantar yang disajikan yaitu pengantar penulis sendiri dan penerbit. Dalam cuplikan pengantar  penulis berpesan “buku ini disamping sebagai bahan kuliah Al-islam bidang akhlaq bagi para mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyyah Yogyakarta, juga di tujukan kepada mahasiswa dari perguruan tinggi mana saja dan masyarakat secara luas yangingin memahami ajaran Akhlaq berdasarkan Alquran dan sunnah”
            Kemudian penerbit juga memberikan keterangan “buku yang ada ditangan pembaca ini  sengaja lebih menekankan pada aspek normativitas akhlaq islam dalam rangka mendapatkan bingkai moral, yang historitasnya dipulangkan kepada pembaca. Tentu saja diharapkan studi akhlaq tidak hanya berhenti pada aspek kognitif  (sebagai pengetahuan) tetapi masuk kedalam aspek apektif (menjadi sikap, watak, perilaku) yang berwjud akhlaq yang mulia. Utuk mendapatkan contoh hidup dari akhlaq yang mulia itulah diperlukan historitas”.
2.bagian yang isi subtansi yang di bagi kedalam beberapa Bab
·         BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini penulis memulai dengan pengertian akhlaq secara garis besarnya, kemudiansumber akhlaq, ruang lingkup Akhlaq, Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam islam danyang terakhir cici-ciri akhlaq dalam islam.Adapun nalar fikir bab ini dapat dilihat pada halaman berikutnya.
·         BAB II. AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT.
Pada bab ini penulis merincikan akhlaq-akhlaq rehadap Allah ta’ala yang di mulai dengan taqwa, cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja’, tawakal, Syukur, muraqabah dan tobat.
·         BAB III. AKHLAQ TERHADAP ROSULULLAH SAW
Pada bab ini penulis membhasa tentang beberapa hal akhlaq kepada nabi muhammad saw diantaranya adalah mencintai dan memuliakan rosul, mengikuti dan menaati rasul, dan mengucapkan sholawat dan salam.
·         BAB IV. AKHLAQ PRIBADI
Pada bab ini penulis mengulas tentang apasaja akhlaq yang harus dimiliki oleh pribadi yang di awali dengan sidiq, amanah, istiqomah, iffah, mujahadah, syaja’ah, tawaddhu’, malu, sabar dan pemaaf.
·         BAB V. AKHLAQ DALAM KELUARGA
Pada bab ini penulis membahas akhlaq-akhlaq dalam keluarga yang di awali dengan birrul walidain, Hak dan kewajiban serta kasih sayang suami istri, kasih sayang da tanggung jawab orangtua terhadap anak dan siraraturahmi dengan karib kerabat.
·         BAB VI. AKHLAQ BERMASYARAKAT
Pada bagian ini penulis membahas tentang akhlaq dalam bermasyarakat beserta dalil murninya diantaranya  bertamu dan menerima tamu, hubungan baik dengan tetangga, hubungan baik dengan masyarakat, pergaulan muda-mudi dan ukhwah islamiyah.
·         BAB VII.AKHLAQ BERNEGARA
Pada bab bahsan terakhir ini penulis mgulas tentang akhlaq dalam bernegara yang di awali dengan musyawarah, menegakkan keadilan, amar ma’ruf nahi mungkar dan hubungn pemimpn dengan yang dipimpin.
3.Bagian yang merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran dari penulis
            Sebagai pelengkap isi buku ini penulis meletakkan daftarbacaan/daftar pustaka, indeks buku, dan bigrafi penulis itu sendiri.[1]

NALAR FIKIR DAN HUBUNGAN ANTAR BAB

            Penulis buku “kuliah akhlaq”ini cukup sistematis dan mudah difahami banyak kalangan baik oleh akademisi, mahasiswa, pelajar maupun masyarakat secara umum jika kita melihat dari narasi daftar isi buku ini, maka kita akan mengakui keteraturan penulis dalam menyusunnya. Dimulai dengan pengertian akhlaq yang di tinjau dari berbagai sumber dan literatur,cakupan serta keutamaan berakhlaqul karimah, pada bagian selanjutnya dijelaskan bagimana akhlaq kepada yang serba maha yaitu Allah swt. Sebelum akhlaq kepada yang lain di jelakan ,kemudian bagian selanjutnya di jelaskan bagaimana akhlaq kepada Rasulullah Muhammad saw. ,akhlaq sebagai seorang muslim atau akhlaq pribadi apa saja yang harus ada dan tertanamam dalam diri individu sebagai muslim termasuk bagimana akhlaq dalam keluarga sebagai ayah,ibu dan anak, kemudian akhlaq dalam bermasyarakat dan akhlaq dalam bernegara semua dijelaskan sesuai dengan Alquran dan Hadist Rosulullah saw, sehingga semua cakupan bahasan tidak hanya bersumber dari rasio namun dasarnya adalah Alquran dan sunnah,
            Maka dari keberadaan masing-masing bab dalam buku ini semua sama yaitu tentang Akhlaq sebagai seorang muslim sesuai tuntunan syariat hanya saja masing-masing bab nya membahas tentang beberapa bentuk akhlaq mulai dari akhlaq kepada Allah sebagai sang pencipta hingga akhlaq dalam bernegara sebagaimana yang disebutkan pada sistematka kepenulisan buku ini.
            Selain nalar fikirnya dalam kepenulisan buku ini antara bahasan bab 1 dan bab lainnya sangat berhubungan dan berkaitan erat dimana persoanalan mengenai akhlaq bagi seorang muslim dibahas secara konferhensif baik dari segi isi/cakupan bahasan yang diawali dengan mengenal akhlaq,cakupan dan keutaman berakhlaq lalu di kaitan dengan bentuk-bentuk akhlaq yang ada seperi akhlaq kepada Allah,akhlaq dalam bernegara bagaimana harus sesuai dengan syariat Allah sebagai warga Negara atau sebagai pemimpin dan lainya, serta dalam kaitan anatar judulmasing-masing bab juga sangat berhubungan, membahas akhlaq tentu berbeda bagaimana akhlaq sebagai Individu,masyarakat,akhlaq kepada Allah, rosulNya ini juga merupakan keterkaitan dalam kepenulisan buku ini.


















PENDAHULUAN

1.Latar belakang
            Buku ini disusun dengan sistematika berdasarkan ruang lingkup akhlaq yang secara syarian islam sanagt penting dan perlu ada pada setiap orang mukmin baiak itu akhlaq kepada Allah swt, akhlaq terhadap rosulullah saw, akhlaq diri pribadi, akhlaq dalam keluarga, akhlaq bermasyarakat dan akhlaq bernegara. Didalam keseluruhan ajaran islam yang sempurna dan paripurna, akhala menepati posisi yang istimewa dan sangat urgensi. Didalam Alquran ayat yang berbicara dan menjelaskan tentang akhlaq kurang lebih 1500 ayat dua setengah lebih daripada ayat-ayat tentang hukum baiak yang teori maupun praktik. Belum lagi terhitung hadist nabi muhammad saw, baik perkataan maupun perbuatan, yang memberikan pedoman akhlaq yang mulia salah satu tugas mulia rasulullah saw pun di utus kemuka bumi tidak lain untuk menyempurnakan risalah akhlaq.
            Akhlaq dalam islam bukanlah adat yang berlaku setempat saja atau moral yang kondisional dan situasional, tetapi akhlaq benar-benar memiliki nilai yang mutlaq. Nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela, berlaku kapan saja dan dimana saja dalam segala lini kehidupan seorang, tidak di batasi leh ruang dan waktu. Kejujuran terhadap non-muslim sama tuntutannya dengan kejujuran sesama muslim begitupun nilai kebaikan yang kita lakukan adalahuntuk semua makhluk ciptaan Allah swt. Keadilan harus di tegakkan ,sekalipun terhadap diri dan keluarga sendiri. Kebebcian kita terhadap seseorang atau musuh tidak boleh menyebabkan kita berlaku serong atau tidak menegakkan prinsip keadilan.
            Ajaran akhlaq dalam islam sesuai dengan fitroh diri manusia karena setiap sesuatu telah ditentukan Allah sesuai dengan fitroh manusia itu sendiri. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, bukan semu bila mengikuti kebaikan yang diajarkan oleh Allah melalui Alquran dan akhlaq yang di contohkan nabi muhammad saw melalui sunnahnya,inilah dua sumber akhlaq dalam islam.Akhlaq islam benar-benar mememelihara eksistensi manusia sebagai makhluk terhormat dan paling baik penciptaannya, sesuai dengan fitrohnya itu, selain sesuai fitroh akhlaq dalam isla juga merupakan ajaran dan tuntunan syariat yang langsung Allah contohkan memalui utusanNya maka tidak heran jika setiap perilaku seorang muslim di awasi dan dikontrol oleh akhlaqnya juga bahkan akhlaq di dalam islam juga merupakan tolak ukur dari baiknya kualitas hidup dan keimanan seseorang kepada Allah.



            2.Sasaran dari penulisan buku
            Adapun sasaran kepenulisan buku untuk pembaca atau sigmentasi dari kepenulisan buku yang berjudul “kuliah akhlaq” ini adalah sebagai beriku:
1.      pembaca di harapkan dapat menegtahui dan mengamalkan akhlaq sesuai Alquran dan sunnah, ayat-ayat Alquran sengaja ditulis lengkap dengan nash-nashnya, untuk memeberikan kesempatan yang banyak bagi pembaca mendapatkan pahala membaca Alquran sebagaimana yang di janjikan Rosulullah saw, dan juga membuat kita semakin akrab dengan ayat-ayat suci Alquranul karim. Serta untuk memudahkan pembaca merujuk langsung kepda mushaf atau kitab-kitab tafsir. Disamping ayat-ayat Alquran, teks-teks hadist nabi muhammad saw juga di tulis beserta dengan perawinya
2.      pembaca dapat mengetahui dan memahami akhlaq pada aspek normativitas akhlaq dalam rangka mendapatka bingkai moral, yang historisitasnya dan pengamalannya dipulangkan kepada pembaca.
3.      Tentu saja di harapkan studi akhlaq tidak hanya berhenti pada aspek kognitif atau pembelajaran saja(sebagai pengetahuan) tetapi masuk kedalan rana aspek afektif menjadi watak, sikap dan perilaku dalam kehidupan dan pergaulan seseorang yang berwujud akhlaq yang mulia






KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1.Kelebihan Buku
·         Segi isi/materi
Sesungguhnya suatu karya buku  adalah kekayaan intelektual yang harus dijaga dan dihargai oleh setiap orang, penilaian kelebihan dan kekurangan suatu karya buku adalah penting terutama untuk koreksi bagi penulis, saya menulis resensi buku ini adalah upaya untuk menjaga dan menghargai karya buku yang berjudul “kuliah Akhlaq “ oleh Prof. Yunahar Ilyas, dalam menulis kekurangan dan kelebihan buku ini saya cukup sulit untuk berkomentar banyak tentang kekurangan dan kelebihannya nya karena menurut saya setelah selesai di baca buku ini sangat baik dan konferhensif dalam membahas persoalan mengenai Aklaq maka dari pada itu saya gunakan metode perbandingan dengan beberapa judul buku yang hampir sama membahas tentang tema yang sama diantara buku tersebut adalah Buku berjudul studi Akhlaq dalam perspektif Alquran dan  Buku yang berjudul Akhlaq seorang muslim, kedua buku ini saya bandingkan dengan buku yang berjudul “Kuliah Akhlaq” cukup ada perbedaan yang signifikan tentu di pengaruhi oleh berbagai factor tertentu.
Dalam menulis buku ini penulis sangat sistematis berdasarkan ruang lingkup Akhlaq, pembahasan tidak hanya akhlaq pribadi seorang muslim saja tetapi juga Akhlaq kepada Allah swt, Akhlaq kepada rosuluillah saw, akhlaq pribadi, akhlaq dalam bermasyarakat, berkeluarga dan bernegara namun tetap penulis menegaskan bahwa sistematika hanyalah untuk mempermudah pembahasan, karena dalam pelaksananaan akhlaq harus bersifat integral, menyatu, tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, juga lengkap dengan sumber-sumber atau dalil murni yaitu ayat-ayat Alquran lengkap dengan nashnya untuk memeberikan kesempatan bagi pembaca mendapatkan pahala membaca Alquran serta untuk mempermudah pembaca langsung merujuk kepda mushaf atau kitab-kitab tafsir serta hadist-hadist rasulullah saw lengkap dengan perawinya.
Adapun sedikit ulasan yang merupakan kelebihan dari buku ini adalah sebagai berikut:
1).Bagian pertama penulis awali dengan pengertia akhlaq,menurut penulis akhlaq dapat di bagi kedalam tiga pengertian yaitu menurut bahasa dan menurut istilah
Menurut bahasa akhlaq berasal dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat pengertian ini juga senada dengan pengertian akhlaq dalam buku yang saya bandingkan. Sedangkan menurut istilah penulis mengambil pendapat beberapa tokoh diantaranya imam Al ghozali menurutnya Akhlaq adalah sifat yang tertaman dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Selain pengertian itu juga lengkap dengan cirri-ciri akhlaq islami misalnya akhlaq rabbani atau akhlaq yang bersumber dari wahyu Allah, akhlaq manusiawi atau akhlaq yang merupakan fitroh manusia, akhlaq universal, akhlaq keseimbangan dan akhlaq realistis serta keistimewaan akhlaq islami misalnya Rasulullah menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok risalah islam dan akhlaq yang baik akan memberatkan timbangankebaikan seorang nanti pada hari kiamat.
2).Dibagian kedua penulis menuliskan Akhlaq kepada Allah.
Sebelum Akhlaq kepada selain allah termasuk Akhlaq pribadi diantara akhlaq kepada Allah adalah Taqwa atau memelihahara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahNya dan menjahui segala laranganNya, cinta yaitu kesadaran diri atau perasaan jiwa, ridho, ikhlas yaiyu beramal semata-mata mengharapkan ridho Allah, khouf adalaalah rasa takut, raja’ yaitu kepasrahan, tawakal adalah memebebaskan diri dari ketergantungan selain Allah  dan menyerahkan keputusan  segala sesuatunya Kepada Allah, syukur ialah memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah di lakukannaya, murokobah(merasa dijaga Allah), tobat ialah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu dari maksiat menjadi taat.
3).Pada bagian ketiga di bahas mengenai akhlaq kepada baginda nabi Muhammad saw, di antara akhlaq kepada roulullah itu adalah mencintai dan memuliakan rasul, mengikuti dan menaati rasul, dan mengucapkan sholawat dan salam.
4).Pada bagian keempat penulis membahas tentang akhlaq sebagi individu/pribadi diantaranya adalah sidiq berati benar atau jujur, amanah ialah dipercaya atau terpercaya, istiqomah adalah sikap teguh pendirian dan konsekuen, iffah(memelihara kehormatan diri), syaja’ah(keberanian melakukan kebenaran), mujahadah adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala yang menghambat pedekatan diri terhadap Allah swt, baik internal maupun eksternal, tawadhu’ ialah rendah hati, malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang renah atau tidak baik, sabar adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah, dan  pemaaf adalah suka memeberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci an keinginan untuk membalas.
5).Pada bagian kelima penulis membahas tentang akhlaq dalam keluarga diantaranya adalah birrul walidaiin, hak dan kewajiban serta kasih saying suami istri, dan kasih saying dan tangung jawab orang tua terhadap anak, dan sirturrahmi dengan karib kerabat.
6).Pada bagian ke enam penulis membahas tentang akhlaq dalam bermasyrakat diantara akhlaq yang di deskripsikan oleh penulis adalah bertamu dan menerima tamu, hubungan baik dengan tetangga, hubungan baik dengan masyarakat, pergaulan muda-mudi, dan ukhwah islamiyah.
7).Pada bagian terakhir ini pnulis mengulas bagaimana akhlaq dalam bernegara adapun bahsannya adalah musyawarah, menegakkan keadilan, amar ma’ruf nahi mungkar, dan hubungan pemimpin dan yang di pimpin.[2] Sejalan dengan apa yang disampai oleh dayang najah dalam buku menjulang akhlaq bangsa dibawah pimpian raja “akhlaq tiang bangsa” ada dua fakta menurutnya pertama, terdapat 1504 ayat didalam yang menjelaskan tentang akhlaq, sama ada secara lansung  maupun tidak langsung dan yang kedua misi utama rasulullah saw diutus kemuka bumi untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.[3]
      Dari cakupan bahasan yang kompleks diatas terlihat sekali ada sedikit kelebihan dalam penulisan buku ini yaitu seperti yang disebutkan diawal ialah membahas ruanglingkup akhlaq secara gamlang dan lengkap, selain itu juga merupakan kelebihan dari buku ini adalah menekankan aspek normativitas akhlaq dalam rangka mendapatkan nilai moral. Sebagai tambahan akhlaq itu lebih dari yang kita kira dalam wahy Al-qolam, al-rafi’I menuturkan, “ seandainya aku diminta untuk merangkum filosofi seluruh ajaran islam dua kata, maka akan kukatakan:kekuatan akhlaq”.[4]         Adapun diantara buku perbandingan yang pertama buku berjudul studi akhlaq perspektif Alquran, buku ini tidak kala baiknya sekali lagi setiap karya patut di hargai apalagi sumbernya Alquraan, namun menurut saya akhlaq yang di bahas disini semuanya dalil Alquraan sesuai dengan judulnya, tetapi meski bagimanapun saya kira hadist nabi juga sangat penting untuk di masukkan di anatara bahasan karena apapun yang di ucapkan nabi juga berdasarkan perintah Allah ini letak perbedaan antara buku ini dan buku yang berjudul kuliah Akhlaq diatas. Selian itu bahasan isi dari buku ini meskipun detail dan banyak namun, belum mewakili semua Akhlaq yang seharusnya ada dan tertanam dalam jiwa setiap muslim. Berikut sedikit ulasan materi sebagai pembanding:
1). Bagian pertama membahas tentang pengertian Akhlaq, sumber ajaran akhlaq, tujuan pembinaan Akhlaq, pembagian akhlaq dalam hal ini akhlaq pribadi, dan manfaat akhlaqu karimah.
2). Bagian kedua membahas tentang pendidikan akhlaq islami diantara bahsannya akhlaq baik dan buruk, ukuran akhlaq baik dan buruk, kehendak nafsu, nafsu terbimbing, dan berbagai aliran tentang akhlaq baik dan buruk.
3). Bagian ketuga membahas tentang akhlaq yang baik, adapun bahasannya adalah bentuk-bentuk akhlaq baik, kebenaran akhlaqk, kesabaran akhlaq, usaha doa dan tawakal.
4.bagian ketiga membahas akhlaq tidak baik daiantarnya adalah pembagian nafsu manusia, dan sisifat tercela.
5). Bahasan kelima adalah aspek meengaruhi akhlaq diantaranya tingkah laku manusia dan insting naluri
6). Bagian keenam membahas tentang kebebasan, hak, dan tangung jawab diantaranya arti kebesan dalam islam dan persoalan hak azazi manusia.
7). Bagian ketujuh membahas tentang karakteristik akhlaqu karimah
8). Bagian kedelapan membahas tentang hubungan akhlaq dengan kaeadilan
9). Bagian ke Sembilan hubungan akhlaq dengan sain modern
10). Bagian ke sepuluh membahas tentang konsep akhlaqul karimah dalam islam.
11). bagian kesebelas membahas tentang akhlaq islami dengan status kahirunnas
12). bagian yang terakhir ini mengulas tentang sejarah pertumbuhan ilmu akhlaq.
      Jika melihat isi buku diatas bahasan cukup kompleks dan sant detail namun belum mewakili semua ruanglingkup akhlaq tapi buku ini lebih detail dalam pembahsannaya termasuk ada akhlaq tentang sain modern.[5]
      Yang terakhir berkaitan dengan perbandingan buku yang ketiga yaitu buku yang berjudul Akhlaq seorang muslim, buku ini juga sanagt baik dalam mengupas akhlaq seorang muslim hanya  yang di terjemahkan oleh abu laila dan Muhammad tohir buku ini membahs tentang akhlaq kita sebagi pribadi dan hanya berkaitan dengan aklaq sesam manusia saja inilah yang say bandingkan dengan buku kuliah akhlaq dalam buku kuliah akhlaq seperti yang di jelaskan di awal buku ini tidak hanya mengulas tentantang akhlaq kepda sesame manusi dan pribadi muslim namun juga bagiman akhlaq bernegara dan lebih-lebih akhlaq kepda sang pencipta namun kelebihan buku ini juga mengambil sumber murni yaitu Alquran dan sunnah nabi saw bahkan sunnah nabi banyak di cantum dalam buku ini begitupun ayat-ayat quran. Diantara bahsan dalam buku yang berjudul akhlaq seorang muslim ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagian isi pertama membahas tentangmenuju dunia yang lebih baik
2.      Bagian isi kedua membahas tentang manusia diantara kebajikan dan keburukan
3.      Bagian isi ketiga membahas persoalan hukuman terhadap kerusakan akhlaq
4.      Bagian isi keempat membahas tentang lingkaran budi pekerti mencakup keseluryhan
5.      Bagian isi kelima membahas tentang kejujuran
6.      Bagian isi keenam membahas tentang jujur dan terpercaya
7.      Bagian isi ketujuh membahas tentang setia memenuhi janji
8.      Bagian isi kedelapan membahas tentang tatakrama dalam berbicara
9.      Bagian isi kesembilan membahas tentang keteguhan aqidah
10.  Bagian isi kesepuluh membahas sabar dan suka memaafkan dilanjutkan dengan kedermawanan dan murah hati, tabah hati, hidup suci dan hemat, kebersihan, kesehatan, berhias, rasa malu, rasa persaudaraan, persatuan, memilih teman, kehormatan diri, kasih sayang, ilmu dan akal, dan memanfaatkan waktu.
Secara pembahasan buku ini lengkap membahas tentang akhlaq seorang pribadi, bagimana bersikap dan berperilaku sesuai tuntunan syariat ini adalah format yang sanagt baik, namun saya kira membahas tentang akhlaq selain akhlaq pribadi adalah juga sangat penting misalnya Aklaq dalam bernegara bagaimana tuntunan syariat mengaturnya atau Akhlaq kepada Allah swt. Ini juga perlu menjadi perhatian melihat merosotnya nilai moral.[6]

·         Metode
Berikut adalah perbandingan kelebihan metode dari buku yang di bahas:
Buku kuliah akhlaq
Merujuk langsung dalam Alquran
Merujuk langsung kepda hadist-hadist nabi muhammad saw
Penulisa berdasar pada metode kualitatif atau merujuk kepada buku-buku berkaitan
Berdasarkan pengalaman penulis

·         Teknis
Berikut adalah perbandingan kelebihan teknis dari  buku yang di bahas
Buku kuliah akhlaq
Sistematis dan konferhensif dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan akhlaq
Penulisan didasarkan kepada pengalaman dan buku-buku karangan ilmuan dan ulama yang membahas tentang akhlaq
Menekankan aspek normativitas dan pengamalan

·         Lay out
Berikut perbandingan kelebihan lay out dari buku yang di bahas :
Buku kuliah akhlaq
Menggunakan font yang standar atau umum
Ukuran font sesuai tidak aneh dan umum sehingga mudah dibaca
Halaman miror marginjuga sesuai sebelah kiri untuk halaman genap dan sebelah kanan untuk halaman ganjil dan margin yang di gunakan juga standart

·         Keuptudetan data
        Adapun kelebihan dari segi konteks kesesuaian adalah:
Buku kuliah akhlaq
Data akurat dan sistematis karena diambil dari sumber-sumber Alquran dan hadist serta buku-buku berkaitan karangan para ulama
Isi buku masih sangat sesuai dan relevan dengan kondisi ummat pada zaman sekarang
Materi atau isinya mudah dipahami oleh semua kalangan termasuk pelajaer dan mayarakat umum


2.Kekurangan buku
·         Segi isi/materi
Secara garis besar buku yang berjudul kuliah akhlaq ini syarat dengan kelebihan sepertiyang dijelaskan diawal adapun hal-hal yang merupakan kekurangan menurut saya adalah sebagai masukan saja dalam hal ini kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pembahasan mengenai akhlaq saya kira perlu di tambahkan bagaimana akhlaq terhadap lingkungan begitu banyak fenomena Alam yang terjadi yang di sebabkan oleh tidak baiknya akhlq terhadap lingkungan misalnya lingkungan yang kotor membuang, sampah sembarangan, limbah pabrik, atau penebangan pohon secara liar tanpa ada reboisasi sehingga saat hujan turun akan menyebabkan banjir karena lingkungan yang tidak diperhatikan dengan akhlaq.
Manusia sebagai khalifah dimuka bumi diberi kemampuan oleh Allah mengelolah bum dan alam semesa ini. Oleh karena itu manuisa mempunyai tugas dan kewajiban terhadap Alam sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya dengan baik. Ada kewajiban manusia untukberakhlaq pada alam sekitarnya, ini didasarkan pada hal-hal berikut:
1. Bahwa manusia hidup dan mati berada dialam yaitu bumi
2. Bahwa alam merupaan hal pokok yang di bicarakan dala Alquran.
3. Bahwa Allah menceritakan pada manusia untuk menjaga pelestarian alam yang bersifat umum dan khusus
4. Bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi makmur
5. Manusia berkewajiban mewujudkankemakmuran dan kebahagiaan dimuka bumi
     Sebagaiman di jelaskan Allah dalam firmannya
Apa saja yan kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang) kafir atau kamu biarkan tumbuh berdiri diatas pokoknya, maka semua itu adalah dengan izin Allah (QS.Al hasyr (59): 5)

Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang di tentukan (QS. Al-ahqaf (49) : 3).[7]
2.      Pembahasan mengenai Akhlaq kepada hewan atau binatang ternak juga tidak kalah pentingnya untuk di bahas juga begitu banyak ayat quran dan hadist nabi yang menjelaskan mengenai binatang ternak, bahkandalam salah satu nama surah dalam quran di abadikan nama hewan ternakyaitu Albaqoroh misalnya, sehingga di harapkan setiap manusi mempunyai akhlaq terhadap binatang misalnya saat penyembelihan bagaimana tatacara dan seharusnya,kemudian tidak boleh menyiksa dan tidak memberikan hewan dan lain sebagainya. Manusia sebagai makhluq yang di karuniai akal tentu dapat mengetahui bagaimana aspek untuk berakhlaq kepad binatang ternak dalam QS. Albaqoroh di jelaskan bahwa ayat 39 bahwa adam sebagai bapak manusia di karunia pengetahuan yang luar biasa sehingga malaikat tunduk kepadanya maka dari itu di perlukan juga akhlaq atau kepribadian qurani yaitu keperibadian individu yang di dapat stelah mentransformasikan isi kandungan Alquran kedalam dirinya untuk kemudian di internalisasiskan dalam kehidupan nyata. Atau dalam bahasa yang sederhana kepribadian Qurani adalah keperibadian individu yang mencerminkan nilai-nilai Alquran.[8] Baik kepada sesama manusia, alam sekitar maupun kepda binatang.
3.      Perlu juga menurut saya di tambahkan mengenai ancaman terhadap kerusakan akhlaq karena akhlaqyangbaik merupakan tola ukur kebaikan sikap dan perilaku sseorang, Didalam buku pembanding yang berjudul akhlaq seorang muslim tema ini di bahas bahwa hukuman terhadap kerusakan akhlaq tidak di syariatkan oleh agama untuk memaksakan keutamaan, dan bukan pula mensyariatkan jalan kekerasan untuk mendorong manusia supaya mau menempuh jalan hidup yang baik. Cara yang ideal bagi islam ialah berdialog dengan hati nurani manusia, membangkitkan kerinduaannya yang terpendam kepada keluhuran dan kesempurnaan, dan mengembalikanya kepda Allah sang maha pencipta dengan cara-cara yang baik dan menyakinkan yang penuh rasa cinta kasih, erta menyadarkannya bahwa keutamaan yang mulia dan luhur itu adalah hasil yang wajar dari semuanya itu. Situasi lingkungan yang memelihara kehidupan manusia wajib di jaga baik-baik, agar dapat membantu mematangkan pekerti dan perangai yang baik. Tidak ada salahnya menyingkirkan ansir-ansir benalu yang tidak ada gunanya bagi masyarakat, Sama halnya seperti pertanian, dalam usaha kita menyuburkan tanaman untuk memperleh hasil yang baik kita tidak segan-segan mencbut rerumputan dan belukaryang menganggu.[9]
4.      Yang keempat juga sanagt perlu bahwa bagaimana akhlaq orang muslim terhadap non muslim, era zaman sekarang tidak sedikit dianatra kita cuek acuh tak acuh, menghina, menghujat bahkan memerangi kelompok non muslim pada hal Agama islam telah paripurna dalam mengaturnya termasuk ada syarat-syarat tertentu yang membolehkan orang non muslim boleh di perangi karena islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, jadi setiap kelmpok yang berdeba keyakinan peting untk kita menghargai, saling tolong menlong jika hidup berdampingan, bermuamlah, toleransi dalam batas lakum dinukum waliadin. Bukankah dimasa nabimuhammad hidup dimadina beliau hidup berdampingan dengan orang-orang non muslim nasoro dan yahudi, maka dari pada itu akhlaq yang terbaik kepda orang-orag non muslim juga sangatlah penting. Bahkan tidak sedikit juga orang-orang dari non muslim yang memeluk islam dan mendapat hidayah karena keindahan akhlaq orang islam, contoh ketika nabi memberi makan roti kepda orang yahudi, tidak sedikit caci maki, cemohoan, bahkan nabi dikatan gila. Namun nabi dengan akhlaqnya yang agung tetap setiap pagi beliau menyuapi si yahudi buta dengan roti hingga beliau meninggal, pada akhirnya si yahudi buta ini memeluk islam asbab akhlaq yang ditunjukan oeh nabi. Mengapa nabi bisa demikian akhlaqnya karena khlaq beliau adalah Alquran, maka sudah sepantasnya kita memiliki Akhlaq atau keperibadian qurani agar mempunyai akhlaq yang seperti nabi, akhlaq atau keperibadian qurani itu adalah “keperibadian (personality) yang dibentuk dengan susunan sifat-sifat yang sengaja diambidari nilai-nilai ajaran Alquran, sehingga bisa di bayangkan strukturnya terbangun dari elemen-elemen ajaran qurqn itu‘‘. Keperibadian islami dapat di bentuk mealui pembiasaaan-pembiasaan, dan amat tergantung pada kesungguhan pelatihan dan pembiasaan diri dengan sifat-sifat yang di ajarkan quran itu. Pembiasaan diri itu tentu tidak melahirkan hasil secara tiba-tiba, melaikan memakan waktu yang lama, bahkan seseorang bisa jatuh bangun dalam menuju keberhasilan perjuangan membentukkepribadian itu, sesuai yang di anjurkan dan di ajarkan Alquran Alkarim. Menerapakan sifat-sifat tersebut dengan menjadikannya pakaian jiwa, akan menjadikan manusia yang memankainya tampil menjadi manusia yang indah penampilan hidupnya, sehingga akan disenangi Allah dan manusia pada umumnya.[10]
5.      Ada materi tambahan yang saya kira perlu, tetepi di tema yang lian contoh. Tentang empat tipologi anak penulis menjelaskan sebagai berikut:
1.Anak sebagai perhiasan hidup, Alquran menyatakan anak sebagaiperhiasan hidup dunia (Zinatu al-hayah ad-dunya).
‘‘harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi soleh adalah lebih baik pahalanya disistuhanu serta lebih baik untuk menjadi harapan“ (QS.al-kahfi 18:16).
     Sepasang suami istri meras rumah tangganya belum lengkap kalau belum dapat anak. Ibarat perhiasan, anak-anak berfungsi memperindah sebuah rumah tangga . Teatpi orang tua hanya memfungsikan anak sebagai perhiasan  dan lupa pembinaan dan pendidikannay akhirnya menjadi anak tidak lebih dari sebuah pajangan yang secara fisik di banggakan, tetapi kualitasnya sama sekali mengecewakan, baik kualitas iman, ilmu dan amalannya.
2. Anak sebagai ujian, anak sebagai perhiasan hidup dunia anak juga menjadi ujian fitnah bagi kedua orangtuannya. Allah ta’ala berfirman:
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar“ (QS. Alanfal 8:28).
     Orangtua diuji dengan kehadiran anaknya. Apakah anak-anak dapat melalaikannya dari beribadah kepda Allah atau apakah dia mampu melaksanakan tugasnya sebagai orangtua yang baik mendidik dan membina anaknya menjadi anak yan soleh. Fitnah juga bisa dalam arti anak bisa menyengsarakan dan mencemarkan nama baik orangtua.
3. Anak sebagai musuh, anak juga bisa menjadi musuh bagi kedua orangtuanya: Allah ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrmu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka,...“ (QS. At-taghabun 64:14).
     Sungguh sangat mengecewakan kalau samapi anak menjadi musuh orang tua. Musuh bisa berarti secara fisik dan bisa juga dari segi ide, fikiran, cita-cita, dan aktivitas. Bila orangtuanya di mana-mana melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Bila orangtuanya membangun, anak merusak, maka pada saat itu anak sudah berada pada posisi musuh.
4. Anak sebagai cahaya mata, tipe yang keempat ini diistilahkan dengan Qurota A’yun (cahaya mata). Allah berfirman:
“ Dan orang-orang yang berkata: ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai cahaya mata (penyenang hati), dan jadikalah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa“ (QS. Alfurqon 28:74)
     Qurota A’yun berarti cahaya mata, permata hati, sangat menyenangkan. Inilah tipologi anak yang ideal, krieria tipologi ini antar lain tunduk dan patuh kepda Allah swt, berbakti kepada orangtua, bermuamalah dengan baik sesama manusia. Atau dengan uangkapan lian beriman, berilmu dan beramal. Hablu minallah wa hablum minannasnya berjalan dengan baik. Tipologi keepat inilah yang boleh di sebut anak sholeh.[11]
6.      Perlu di tambahkan pula akhlaq bergaul dan bekerjasama
Karena kebaikan manusiawi berikut bakat ini ternyata banyak jumlahnya dalam jiwa, karena seseorang tidak akan mampu mencapai semuanya, maka perlu bergabung sekelompk besar orang untuk mencapai semua ini.[12] Yaitu kebahagian bersama dalam sebuah ikatan persatuan. Yusuf qordhawi juga menyebutkan dalam hal ini amal orang-perorangan dipandang belum memadai dan mencukupi, untuk itu mau tidak mau harus dilaksnakan secara klektif. Dan yang dimaksud dengan kolektif disini adalah hendaklah sebagian kita dengan sebagianyang lainnya diikat dengan ikatan persaudaraan, sehingga kita saling mencintai karena Allah, saling berkunjung karena Allah, saling bereman dilandasi karena Allah, saling berkorban semata-mata karena Allah dan saling memahami yang menyangkut diri kita bersama, sekalipun jamaah yang kita kuti itu berbeda.[13]
7 . Dan yang terakhir bisa di lengkapi dengan akhlaq muslim terhadap propesi, didalam islam, diatur engan jelas tentang bagaimana sebuah pekerjaan yang hallal harus dijalani dan dilakukan. Islam mempunyai garis yang tegas dan jelas tentang etika/akhlaq produksi dan konsumi:
1. Meletakkan kerja sebagai sebuah amal sholeh yang dilakukan dalam konteks dan tahapan yang runtut atas iman, ilmu dan amal. Karena itulah kerja akan menjadi nilai ibadah.
2. Menunaikan kerja sebagai suatu penunaian amanah yang harus dilakukan secara profesional. Dikatakan amanah karena pada hakikatnya setiap waktu, kesempatan, aktivitas akan dimintai pertangung jawaban oleh Allah.
3. Melakukan kerja dengan wawasan masa depan dan ukhrowi, artinya dalam melakukan kerja seseorang harus mengingat kepentingan hari depannya. Sehingga dalam bekerja tidak hanya menggunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi sebanyak mungkin dengan melupakan kelanjutan dihari depan, kerugian-kerugiandan resikonya.[14]

·         Metode
Berikut perbandingan kekurangan metode dari buku yang di bahas:
Buku kuliah akhlaq
Harus ada juga metode penelitian dengan mengemukan contoh-contoh sehingga bentuk-bentk akhlaq yang dijelaskan bisa dilihat juga dari sisi prakteknya.
Perlu juga mengemukan pendapat penullis sendiri berkaitan dengan bahasan-bahasan.
Pelu juga ditekankan aspek efektivitas penerapan realita.
Perlu juga diteliti sejauh mana akhlaq itu di terapkan bukan hanya kognif saja.

·         Teknis
Berikut perbandingan kekurangan teknis dari buku yang di bahas:
Buku kuliah akhlaq
Di ungkapkan bagimana penerapannya berdasarkan contoh-contoh teladan rosulullah dan para sahabat.
Di jelaskan apa saja yang mempengaruhi rusaknya akhlaq itu sendiri dan hal- hal yang dapat di lakukan untuk memperbaikinya.


·         Lay out
Berikut perbandingan kekurangan layout dari buku yang di bahas:
Buku kuliah akhlaq
Karena yang di gunakan layout standar penulisan buku maka saya kira layoutnya sudah memenuhi baikny layout buku baik margin, font, dan halannya.
Hanay mungkin perlu di tambahkan kreativitas dari para editor.



PENUTUP

            1.Kesimpulan
            Akhlaq Alkarimah adalah suatu tuntunan syariat yang sangat penting dan fundamental di dalam agama islam ia merupakan aspek yang tidak bias terpisahkan dengan islam bahkan sudah menjadi tuntunan syariat islam, kita semua juga mengetahui bahwa salah satu tugas di utusnya rosululullah Muhammad saw kemuka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia, sebagaimana sabdanya: innama bu’isttu liutammima makarimal akhlaq
sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq” (Hr.Al baihaqi)
            Dalam keseluruhan ajaran islam akhlaq menempati kedududkan yang sangat penting dengan segala keistimewaannya , keistimewaan akhlaq dalam islam adalah sebagi berikut daianataranya:
1.akhlaqul karimah merupakan misi pokok islam risalah islam
2.akhlaq yang baik akan memeberatkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat
3.akhlaqul karimah merupakan tolaq ukur dari pada kualitas iman seseorang
4.islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti da buah dari ibadah kepada Allah
5.banyak ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan akhlaq dan lainya.
            Dengan demikian akhlaq merupakan salah satu aspek ajaran islam yang sangant urgen, dengan manusia berakhlaq maka akan terbentuklah suatau tatanan kehidupan yang baik kepada sesama manusia ,masyarakat, Negara, rosulullah lebih-lebih lagi kepada Allah swt.
            Akhlaq dalam islam secara garis besar terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu akhlaqul karimah (akhlaq yang baik) dan akhlaqul mazmumah( akhlaq yang buruk), kedua aspek akhlaq inilah yang di jelaskan secara konferhensif didalam buku yan berjudul “kuliah akhlaq”. pembaca di jelaskan bagaimana akhlaq kepada Allah seperti ada ketakwaan,mahabbah, ikhlas, khouf, tawakal, sykur, tobat dan lainnya, kemudian bagimana kita berakhlaq kepada rosulullah Muhammad saw,dianataranya mencintai dan memuliakan nabi, mengikuti dan menaati rosul, mengucapkan sholawat dan salam , kemudian apa saja seharusnya akhlaq sebagai pribadi muslim diantaranya ada iffah, amanah, sidiq, istiqomah, mujahadah dan lainnya, disamping itu bagimana akhlaq kita dalam keluarga misalnya birrul walidain, hak dan kewajiban dan kasih sayang baik antara sumai istri maupun orang tua dan anak, bagimana akhlaq dalam bermasyarakat luas misalnya bagaimana seharusnya sikap bertamu dan menerima tamu, hubungan dengan tetangga, dan ukhwah slamiyah dan yang tidak kalah pentingnyaadalah bagaimana kia berakhlaq dalam bernegara diantaranya ada musyawarah, amar ma’ruf nahyi mungkar dan lainnya. kemudian untuk mengetahui dan mengamalkan akhlaq itu secara kaffa dan baik maka salah satu caranya yaitu dengan meneladani rosulullah saw.
           
2.Saran
            Terakhir penulis karya resensi ini menyarankan bagi para pembaca tulisan sederhana ini untuk memiliki dan membaca buku “kuliah akhlak” ini anda akan mengetahui dan menamabah wawasan tentang akhlaq sesuai tuntunan syariat , ini sangat penting bagi kita sebagai usaha dan ikhtiar bersama-sama dalam rangka memahami dan memperbaiki akhlaq kita sendiri, termasuk akhlakul karimah dengan segala cakupannya karena akhlaq dalam islam sejatinya berbeda dengan adat setempat maka saya kira sangat penting buku ini untuk di baca.
            Selanjutnya saya sebagai resensi ini sanagat menyadari bahwa karya ini sanagat jauh dari kata-kata sempurna untukitu maka masukan dan saran yang membangaun sangat saya harapkan untuk perbaikan karya saya dimasa yang akan dating. 




  
DAFTAR BACAAN


Ilyas, Yunahar, Kulih Akhlaq, Yogyakarta: lembaga pengkajian dan pengamalan islam(LPPI), 1999.

Abdullah, M. yatimin, studi akhlaq dalam perspektif Alquran, pekan baru: Amzah, 2007.

Laila, abu dan tohir ,muhammad, Akhlaq seorang muslim, Bandung: PT.Alma’arif bandung, 1995.

Nawawi, Rif’at sayuqi, keperibadian qurani, Jakarta: Amza, 2011.

Mujib, Abdul, keperibadian dalam psikologi islam, Jakarta: Raja grafindo persada, 2005.

Hasnah, nahja dayang, menjulang akhlaq bangsa dibawah pimpinan raja, brunei Darussalam:  pusat dakwah islamiyah,  2007.

Khaled, amr, buku pintar akhlaq, Jakarta: zaman, 2010.

Hidayat, helmi, menuju kesempurnaan akhlaq, bandung: mizan, 1994.

Mukri, ghazali, tugas pemuda islam,Yogyakarta: tititan ilahi press, 1996.

Tono, sidik dkk,ibadah dan akhlaq dalam islam, Yogyakarta:  UII pres,1997.






CURRICULUM VITAE(Daftar Riwayat Hidup)



Nama                                            : Megi Saputra
Tempat, Tanggal lahir                   :Rantau Telang, 18 Januari 1997
Agama                                          : Islam
Alamat rumah                               :Ds.RantauTelang (Sumatera Selatan)
Nomer telepon                              : 081995870169
Email                                           :megisaputra61@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal:
2004  sampai 2009 : SDN Rantau Telang
2009 sampai 2012 : SMPN Muara Btanag Empu
2012 sampai 2015 : MAN 1 Model Kota Bengkulu

Riwayat Organisasi

2013-2014: Ketua Umum Forum Pelajar Cinta Dakwah (FPCD)  Prov.Bengkulu
2013-2014:Ketua Umum Remaja Islam Masjid MAN 1 Bengkulu
2013-2014: CO.Bidang Keagamaan OSIS MAN 1 Bengkulu







[1] Ilyas yunahar, kuliah akhlaq (Yogyakarta,LPPI,1999) hal.ix-x
[2] Ilyas yunahar, kuliah akhlaq (Yogyakarta,LPPI,1999) hal.1-247
[3] hasnah, nahja dayang, menjulang akhlaq bangsa dibawah pimpinan raja (brunei darussalam, pusat dakwah islamiyah, 2007) hal.6

[4] khaled, amr, buku pintar akhlaq (Jakarta, zaman, 2010) hal.3

[5] Abdullah, M. yatimin, studi akhlaq dalam perspektif Alquran, (pekan baru, amzah, 2007).

[6] laila abu dan tohir muhammad, Akhlaq seorang muslim (Bandung,PT.Alma’arif bandung, 1995)
[7] Laila abu dan tohir muhammad, Akhlaq seorang muslim (Bandung,PT.Alma’arif bandung, 1995)
[8] Mujib, Abdul, keperibadian dalam psikologi islam, (Jakarta,Raja grafindo persada, 2005) hal.222
[9] Mujib, Abdul, keperibadian dalam psikologi islam, (Jakarta,Raja grafindo persada, 2005) hal.222
[10] Nawawi, Rif’at sayuqi, keperibadian qurani (Jakarta, Amza, 2011) hal.49-54
[11] Ilyas yunahar, kuliah akhlaq (Yogyakarta,LPPI,1999) hal.174-177
[12] Hidayat  helmi, menuju kesempurnaan akhlaq (bandung,mizan,1994) hal.43
[13]  Mukri  ghazali, tugas pemuda islam (yogyakarta, tititan ilahi press, 1996) hal.83
[14] Tono  sidik dkk,ibadah dan akhlaq dalam islam (Yogyakarta, UII pres,1997) hal.138-140

You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Wikipedia

Hasil penelusuran

Like us on Facebook

https://www.facebook.com/megisaputra.mmeegisaputra