JANGAN BERIKAN YANG SISA UNTUK ALLAH

Oktober 14, 2016



JANGAN BERIKAN YANG SISA UNTUK ALLAH

By megi saputra

Allahumma robbana....

Tiada kata yang terindah, paling bermakna, penuh ampuna Allah, dekat dengan kasih sayangNya, selain ucapan syukur thanks for Allah, sang maha pemberi nikmat, pemberi rahmat kepada kepada kita semua . kita saat ini masih dapat menghelakan nafas, berbicra serta berbuat tidak lain karena Allah masih memberikan kesempatan terbaik untuk ta’at kepadaNya. Karena sesungguhnya dengan jujur kita harus berkata bahwa kita butuh Allah, sementara Allah tidak pernah butuh kita,jika kita ta’at semua kepatuhan itu sesungguhnya untuk kita dan tidak akan menambah kebesaran Allah karena Allah tetap Maha Besar, jika kita ingkar semua kedurhakaan kita akan kembali kepaa kita dan sesungguhnya tidak akan mengurangi keMaha Besaran Allah robbul ‘alamin.

Semoga untaian sholawat dan salam kita Allah sampaikan kepada manusia terbaik sepanjang sejarah, masuaia paling baik Akhlaqnya, paling tawadhu langkahnya, paling baik kepada keluarganya, paling sayang kepada istrinya , penutup para anbiyya beliau nabiku, nabi kalian dan nabi kita semua ummatan wahidah Rosulillah Muhammad SAW. Berikut keluarga dan para sahabat serta orang –orang yang mengikuti hujjahnya hingga akhiru zaman.

Ikhwah fillah yang berbahagia.

            Kita hidup didunia ini hanya sebentar, sesaat saja sedangkan kita harus mngumpulkan amal sebanyak-banyaknya untuk menghadapi kehidupan yang abadi diakhirat kelak. Barang kali detik ini kita masih bisa menghirup udara segar kehidupan tetapi kita tidak tahu, mungkin satu jam, satu hari, satu bulan, satu tahun yang akan datang jantung kita sudah tidak mampu lagi mempompa darah keseluruh tubuh kita. Boleh jadi siang ini nyawa masih dikandung badan tetapi tak ada satupun yang bisa menjamin kita masih akan hidup ketika datangnya malam  Karena ada hidup setelah mati maka tidak ada haq bagi kita untuk bermain-main sementara kematian selalu membuntuti kita apakah lagi berbuat bermaksiat kepada Allah. Didalam quran Allah SWT. Berfirman

“sesungguhnya kehidupan didunia ini adalah sementara hanya permainan dan senda gurau, kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat, jika kamu mengetahui”. (QS.Al-Ankabut ayat 64).

Adakah diantara kita menyadari bahwa sesungguhnya hidup kita didunia ini bagaikan sebuah pesawat yang transit dipelabuhan bernama dunia, saat pesawat berlabuh dan berhenti sebentar, para penumpang disilahkan untuk turun pesawat serta dipersilahkan mengambil bekal dan keperluan secukupnya untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan hakiki yang bernama akhirat namun rupanya penumpang banyak yang terlena dengan perhiasan dunia ia lalu mengumpulkan kekayaan dan kesenangan hidup dunia lalu tamak lagi serakah. Jika kita mengetahui bahwa kesenangan dunia hanya sebentar, kebahagian dunia hanya sesaat niscaya tidak ada satupun penumpang pesawat yang terlena melihat keindahan pelabuhan dunia, hingga ia lupa bahwa dunia ini hanya sebagai mencari dan mengumpulkan bekal untuk mencapai tujuan kebahgiaan dan kesenangan yang abadi. Jika demikian sebentarnya hidup kita maka sudah seharusnya kita tidak menyisakan waktu kita untuk Allah.

Ikhwah fillah...

            Sadarilah bahwa Allah yang maha tinggi adalah tuhan yang satu Al-malik, Al-qudus, As-salam, Az zalali wal ikrom yang patut didahulukan diatas segalanya. Akankah untuk Allah adalah sisa dari hidup kita , apakah waktu sholat kita hanyalah sisa dari waktu  pekerjaan kita, jangan sampai waktu baca Quran kita hanya siswa dari waktu kita internetan, telponan, wa, bbm, facebookan. Jangan sampai uang sedekah kita hanya sisa-sisa uang jajan kita, jangan sampai dzikir kepada Allah hanyalah sisa dari memikirkan hidup dunia ini bagimana supaya senang sesenang-senangnya, jangan sampai mengingat Allah hanyalah sisa dari ingatan kita kepada manusia saja. Jika hanya yang sisa-sisa kita berikan kepada Allah apakah mungkin tempat terbaik akan disediakan untuk kita sedang Allah kita nomorduakan di atas ego kita akan dunia. Sedang dalam setiap sholat kita selalu meminta

tunjukilah kami jalanmu yang lurus” (QS. Al-Fatihah ayat 6)

Siapa mereka yang menempuh jalan yang lurus ialah minan nabyyin, ash sholihin, ash shiddiqin, asy syuhada. Jika kita mencontoh mereka semua mereka memberikan waktu terbaik untuk Allah bahkan nyawapun dikorbankan karena kecintaanya kepada Allah.

You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Wikipedia

Hasil penelusuran

Like us on Facebook

https://www.facebook.com/megisaputra.mmeegisaputra